TUGAS PENGANTAR LINGKUNGAN
NATURAL RESOURCE
DIMAS KUKUH SAKA PANDIRI / 12413497
2IB03
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015
SUMBER SAYA ALAM
(NATURAL RESOURCE)
Pengertian Sumber Daya Alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan
manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin,
cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik). Pada dasarnya Alam mempunyai sifat
yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan
dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan
keseimbangan tersebut. Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun
abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber
daya alam.
Tumbuhan, hewan,
manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor
abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati.Pemanfaatan sumber daya
alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam
bersifat terbatas. Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang sumber
daya alam disini akan dibahas pula mengenai kebutuhan hidup manusia berdasarkan
urutan kepentingan.
Berdasarkan urutan
kepentingan, kebutuhan hidup manusia, dibagi menjadi dua yaitu:
1. Kebutuhan Dasar
Kebutuhan ini bersifat mutlak diperlukan untuk hidup sehat dan aman. Yang termasuk kebutuhan ini adalah sandang, pangan, papan, dan udara bersih.
Kebutuhan ini bersifat mutlak diperlukan untuk hidup sehat dan aman. Yang termasuk kebutuhan ini adalah sandang, pangan, papan, dan udara bersih.
2. Kebutuhan
sekunder
Kebutuhan ini merupakan segala sesuatu yang diperlukan untuk lebih menikmati hidup, yaitu rekreasi, transportasi, pendidikan, dan hiburan.
Mutu lingkungan
Kebutuhan ini merupakan segala sesuatu yang diperlukan untuk lebih menikmati hidup, yaitu rekreasi, transportasi, pendidikan, dan hiburan.
Mutu lingkungan
Pandangan orang dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya memang berbeda-beda karena antara lain dipengaruhi
oleh faktor ekonomi, pertimbangan kebutuhan, sosial budaya, dan waktu. Semakin
tinggi tingkat pemenuhan kebutuhan untuk kelangsungan hidup, maka semakin baik
pula mutu hidup. Derajat pemenuhan kebutuhan dasar manusia dalam kondisi
lingkungan disebut mutu lingkungan.
Daya dukung lingkungan
Ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar, dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Singkatnya, daya dukung lingkungan ialah kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup. Penyebaran sumber daya alam di bumi ini tidaklah merata letaknya. misalnya ada bagian bagian bumi yang sangat kaya akan mineral, ada pula yang tidak. Ada yang baik untuk pertanian ada pula yang tidak. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional
a. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam
yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan
tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya
regenerasi (pulih kembali).
2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumi, batu tiara, dan bahan tambang lainnya.
3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut.
b. Berdasarkan potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
1. Sumber daya alam
materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya.
Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya.
2. Sumber daya alam
energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu
bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut
laut, kincir angin, dan lain-lain.
3. Sumber daya alam
ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya
area tanah (daratan) dan angkasa.
c. Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
1. Sumber daya alam
nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya
alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan
kincir angin.
2. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
2. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
Uraian di sini hanya
akan ditekankan pada sumber daya alam hayati, termasuk di dalamnya sumber daya
manusia (SDM).
Sumber Daya Tumbuhan
Berbicara tentang
sumber daya alam tumbuhan kita tidak dapat menyebutkan jenis tumbuhannya,
melainkan kegunaannya. Misalnya berguna untuk pangan, sandang, pagan, dan
rekreasi. Akan tetapi untuk bunga-bunga tertentu, seperti melati, anggrek
bulan, dan Rafflesia arnoldi merupakan pengecualian karena ketiga tanaman bunga
tersebut sejak tanggal 9 Januari 1993 telah ditetapkan dalam Keppres No. 4
tahun 1993 sebagai bunga nasional dengan masing-masing gelar sebagai berikut.
1. Melati sebagai
bunga bangsa.
2. Anggrek bulan sebagai bunga pesona.
3. Raffiesia arnoldi sebagai bunga langka.
Tumbuhan memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan tepung melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan.
Eksploitasi
tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan, dan hal
ini akan berkaitan dengan rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari
rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya. Jika suatu
spesies organisme punah, maka spesies itu tidak pernah akan muncul lagi.
Dipandang dari segi ilmu pengetahuan, hal itu merupakan suatu ke rugian besar. Selain telah adanya sumber daya tumbuhan yang punah, beberapa
jenis tumbuhan langka terancam pula oleh kepunahan, misalnya Rafflesia arnoldi
(di Indonesia) dan pohon raksasa kayu merah (Giant Redwood di Amerika). Dalam
mengeksploitasi sumber daya tumbuhan, khususnya hutan, perlu memperhatikan hal-hal
sebagai berikut.
·
Tidak melakukan
penebangan pohon di hutan dengan semena-mena (tebang habis).
·
Penebangan kayu di
hutan dilaksanakan dengan terencana dengan sistem tebang pilih (penebangan
selektif). Artinya, pohon yang ditebang adalah pohon yang sudah tua dengan
ukuran tertentu yang telah ditentukan.
·
Cara penebangannya pun
harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pohon-pohon muda di
sekitarnya.
·
Melakukan reboisasi
(reforestasi), yaitu menghutankan kembali hutan
·
yang sudah terlanjur
rusak.
·
Melaksanakan
aforestasi, yaitu menghutankan daerah yang bukan hutan untuk mengganti daerah
hutan yang digunakan untuk keperluan lain.
·
Mencegah kebakaran
hutan. Kerusakan hutan yang paling besar dan sangat merugikan adalah kebakaran
hutan. Diperlukan waktu yang lama untuk mengembalikannya menjadi hutan kembali.
Hal-hal yang sering
menjadi penyebab kebakaran hutan antara lain sebagai berikut :
a. Musim kemarau yang sangat panjang.
b. Meninggalkan bekas api unggun yang membara di hutan.
c. Pembuatan arang di hutan.
d. Membuang puntung rokok sembarangan di hutan.
Untuk mengatasi
kebakaran hutan diperlukan hal-hal berikut ini.
a. Menara pengamat
yang tinggi dan alat telekomunikasi.
b. Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran.
c. Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.
b. Patroli hutan untuk mengantisipasi kemungkinan kebakaran.
c. Sistem transportasi mobil pemadam kebakaran yang siap digunakan.
Pemadaman kebakaran
hutan dapat dilakukan dengan dua cara seperti berikut ini :
a. Secara langsung dilakukan pada api kecil dengan penyemprotan air.
b. Secara tidak langsung pada api yang telah terlanjur besar, yaitu melokalisasi api dengan membakar daerah sekitar kebakaran, dan mengarahkan api ke pusat pembakaran. Biasanya dimulai dari daerah yang menghambat jalannya api, seperti: sungai, danau, jalan, dan puncak bukit.
Pengelolaan hutan
seperti di atas sangat penting demi pengawetan maupun pelestariannya karena
banyaknya fungsi hutan seperti berikut ini :
·
Mencegah erosi; dengan
adanya hutan, air hujan tidak langsung jatuh ke permukaan tanah, dan dapat
diserap oleh akar tanaman.
·
Sumber ekonomi;
melalui penyediaan kayu, getah, bunga, hewan, dan sebagainya.
·
Sumber plasma nutfah;
keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan memungkinkan diperolehnya
keanekaragaman gen.
·
Menjaga keseimbangan
air di musim hujan dan musim kemarau. Dengan terbentuknya humus di hutan, tanah
menjadi gembur. Tanah yang gembur mampu menahan air hujan sehingga meresap ke
dalam tanah, resapan air akan ditahan oleh akar-akar pohon. Dengan demikian, di
musim hujan air tidak berlebihan, sedangkan di musim kemarau, danau, sungai,
sumur dan sebagainya tidak kekurangan air.
Sumber Daya Hewan
Seperti pada ketiga macam bunga nasional, sejak tanggal 9-1-1995, ditetapkan pula tiga satwa nasional sebagai berikut :
1. Komodo (Varanus komodoensis) sebagai satwa nasional darat.
2. Ikan Solera merah sebagai satwa nasional air.
3. Elang jawa sebagai satwa nasional udara.
Selain
ketiga satwa nasional di atas, masih banyak satwa Indonesia yang langka dan
hampir punah. Misalnya Cendrawasih, Maleo, dan badak bercula satu. Untuk
mencegah kepunahan satwa langka, diusahakan pelestarian secara in situ dan ex situ. Pelestarianin situ adalah pelestarian yang
dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian
satwa langka dengan memindahkan satwa langka dari habitatnya ke tempat lain.
Sumber daya alam hewan
dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Termasuk sumber
daya alam satwa liar adalah penghuni hutan, penghuni padang rumput, penghuni
padang ilalang, penghuni steppa, dan penghuni savana. Misalnya badak, harimau,
gajah, kera, ular, babi hutan, bermacam-macam burung, serangga, dan lainnya.
Termasuk
sumber daya alam hewan piaraan antara lain adalah lembu, kuda, domba, kelinci,
anjing, kucing, bermacam- macam unggas, ikan hias, ikan lele dumbo, ikan lele
lokal, kerang, dan siput. Terhadap hewan peliharaan itulah sifat
terbarukan dikembangkan dengan baik. Selain memungut hasil dari peternakan dan
perikanan, manusia jugs melakukan persilangan untuk mencari bibit unggul guns
menambah keanekaragaman ternak.
Dipandang dari
peranannya, hewan dapat digolongkan sebagai berikut :
a. Sumber pangan, antara lain sapi, kerbau, ayam, itik, lele, dan mujaer.
b. Sumber sandang, antara lain bulu domba dan ulat sutera.
c. Sumber obat-obatan, antara lain ular kobra dan lebah madu.
d. Piaraan, antara lain kucing, burung, dan ikan hiss.
Untuk menjaga
kelestarian satwa Langka, maka penangkapan hewan-hewan dan juga perburuan
haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut ini :
·
Para pemburu harus
mempunyai lisensi (surat izin berburu).
·
Senjata untuk berburu
harus tertentu macamnya.
·
Membayar pajak dan
mematuhi undang-undang perburuan.
·
Harus menyerahkan
sebagian tubuh yang diburunya kepada petugas sebagai tropy, misalnya tanduknya.
·
Tidak boleh berburu
hewan-hewan langka.
·
Ada hewan yang boleh
ditangkap hanya pada bulan-bulan tertentu saja. Misalnya, ikan salmon pada
musim berbiak di sungai tidak boleh ditangkap, atau kura-kura pads musim akan
bertelur.
·
Harus melakukan
konvensi dengan baik. Konvensi ialah aturan-aturan yang tidak tertulis tetapi
harus sudah diketahui oleh si pemburu dengan sendirinya. Misalnya, tidak boleh
menembak hewan buruan yang sedang bunting, dan tidak boleh membiarkan hewan
buas buruannya lepas dalam keadaan terluka.
Akan tetapi,
seringkali peraturan-peraturan tersebut tidak ditaati bahkan ada yang diam-diam
memburu satwa langka untuk dijadikan bahan komoditi yang berharga. Satwa yang
sering diburu untuk diambil kulitnya antara lain macan, beruang, dan ular,
sedangkan gajah diambil gadingnya.
Sumber Daya Mikroba
Di samping sumber daya alam hewan dan tumbuhan terdapat sumber daya alam hayati yang bersifat mikroskopis, yaitu mikroba. Selain berperan sebagai dekomposer (pengurai) di dalam ekosistem, mikroba sangat penting artinya dalam beberapa hal seperti berikut ini :
a. sebagai bahan pangan atau mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain, seperti tape, sake, tempe, dan oncom
b. penghasil obat-obatan (antibiotik), misalnya, pinisilin
c. membantu penyelesaian masalah pencemaran, misalnya pembuatan biogas dan daur ulang sampah
d. membantu membasmi hama tanaman, misalnya Bacillus thuringiensis
e. untuk rekayasa genetika, misalnya, pencangkokan gen virus dengan gen sel hewan untuk menghasilkan interferon yang dapat melawan penyakit karena virus.
Rekayasa genetika
dimulai Tahun 1970 oleh Dr. Paul Berg. Rekayasa genetika adalah
penganekaragaman genetik dengan memanfaatkan fungsi materi genetik dari suatu
organisme. Cara-cara rekayasa genetika tersebut antara lain: kultur jaringan,
mutasi buatan, persilangan, dan pencangkokan gen. Rekayasa genetika dapat
dimanfaatkan untuk tujuan berikut ini :
1. mendapatkan produk
pertanian baru, seperti “pomato”, merupakan persilangan dari potato (kentang)
dan tomato (tomat)
2. mendapatkan temak yang berkadar protein lebih tinggi
3. mendapatkan temak atau tanaman yang tahan hama
4. mendapatkan tanaman yang mampu menghasilkan insektisida sendiri.
2. mendapatkan temak yang berkadar protein lebih tinggi
3. mendapatkan temak atau tanaman yang tahan hama
4. mendapatkan tanaman yang mampu menghasilkan insektisida sendiri.
Akhir-akhir ini tampak
bahwa penggunaan sumber daya alam cenderung naik terus, karena:
a. pertambahan penduduk yang cepat
b. perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi.
a. pertambahan penduduk yang cepat
b. perkembangan peradaban manusia yang didukung oleh kemajuan sains dan teknologi.
Oleh karena itu, agar
sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut
sangat perlu dilaksanakan.
1. Sumber daya alam
harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan
sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
·
Teknologi yang dipakai
tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya.
·
Sebagian hasil panen harus
digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati.
·
Dampak negatif
pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar